Selasa, 06 Oktober 2009

PERMASALAHAN TIMAH di BANGKA

Timah Babel Habis 10 Tahun Lagi?
Banyak pekerja tambang inkonvensional di Bangka Belitung adalah anak-anak dan remaja. Mereka memilih putus sekolah untuk mencari penghasilan. Salah satunya adalah Wir (19), penambang timah dengan sistem apung di Jebus Laut, Jebus, Bangka Barat, awal Maret lalu.

Selasa, 24 Maret 2009 | 15:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bila eksploitasi tambang logam timah di Bangka-Belitung tidak terkendali dipastikan "wafat" alias habis 10 tahun lagi.

Hal itu disampaikan Agus Erwin, pengamat masalah timah Bangka Belitung, dalam seminar "Menyelamatkan Industri Timah Nasional" di Ruang GBHN, Gd Nusantara V Kompleks DPR/ MPR, Jakarta, Selasa (24/3).

"Menurut US Geological Survey 2006 menyatakan cadangan terukur timah di Indonesia hanya 800.000-900.000 ton. Ekspor setahun rata-rata 60.000 ton setara dengan 90.000 ton pasir. Berarti cadangan tinggal 10 tahun lagi. Pada 2015, bola liar akan menggelinding pergi meninggalkan tanah dan buruh di Babel," katanya.

Hal lain yang memperparah ketersediaan logam timah yakni diizinkannya tambang inkonvensional (TI) meski sebenarnya menjadi berkah bagi kedua perusahaan tambang timah yakni PT Timah sebagai BUMN dan PT Kobatin (Investor asal Malaysia) karena tidak perlu membuka area penambangan.


Sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2009/03/24/15541634/timah.bangka.belitung.terancam.habis.10.tahun.lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar