1. Kebutuhan komunikasi mobile
Perkembangan
teknologi khususnya dalam komunikasi semakin pesat dan telah membawa
dampak yaitu meningkatnya kebutuhan komunikasi masyarakat. Dewasa ini,
masyarakat cenderung ingin berkomunikasi dimana saja dan kapan saja,
sehingga diperlukan sebuah alat komunikasi yang lebih efektif
dan efisien. Karena hal itu, jumlah pengguna telepon statis lebih
banyak daripada pengguna telepon seluler. Dengan berbagai macam produk
serta layanan
yang ditawarkan dari masing-masing operator, masyarakat jadi
semakin memiliki banyak pilihan untuk menggunakan operator sesuai
dengan keinginannya dan kebutuhannya.
2. Jaringan komunikasi dan arsitektur mobile
General Packet Radio Service
atau yang biasa disebut dengan GPRS telah menjadi kunci untuk meraih
sukses di pasar. Alasannya adalah, dengan GPRS, ledakan pertumbuhan
layanan internet yang menggunakan jaringan kabel (telepon), sekarang
berubah menjadi komunikasi bergerak. Banyak industri telekomunikasi
telah menyatakan kalau mereka mampu ‘mengawinkan’ web dengan telepon
bergerak melalui teknologi GPRS yang mulai gencar ditawarkan kepada para
operator GSM maupun TDMA (Time Division Multiple Access) yang berniat untuk memasarkan layanan internet nirkabel. GPRS merupakan sebuah sistem transmisi untuk GSM yang menggunakan prinsip tunnelling. GPRS menawarkan laju data yang lebih tinggi daripada GSM. Laju data GPRS dapat sampai 160kbps, sedangkan GSM hanya sampai 9,6kbps. GPRS
merupakan sebuah teknologi baru yang menawarkan layanan data dengan
kecepatan bit yang lebih tinggi, tetapi tarif yang lebih rendah kepada
para operator jaringan.
3. Perkembangan teknologi mobile dari 1G hingga 4G
- Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G)
Advanced Mobile Phone System
atau AMPS adalah sebuah teknologi telekomunikasi bergerak pertama yang
menggunakan teknologi analog. Band frekuensi AMPS adalah 800 Mhz dan ia
menggunakan metode akses Frequency Division Multiple Access atau
yang biasa disebut dengan FDMA. Pada FDMA, pengguna dibedakan
berdasarkan frekuensi yang mereka digunakan (setiap pengguna menggunakan
kanal 30 KHz). Hal ini berarti tidak boleh ada dua pengguna menggunakan
kanal yang sama, dalam satu sel maupun sel tetangganya. Karena hal itu,
AMPS membutuhkan sebuah frekuensi yang besar.
- Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G)
Global System for Mobile Communications atau GSM (digital) mulai menggeser dari AMPS pada awal tahun 1995.GSM yang berbasis digital ini memiliki beberapa keunggulan seperti kapasitas yang besar, layanan yang lebih beragam, serta sistem security yang lebih baik. Ia menggunakan teknologi gabungan antara TDMA dan FDMA yang berfrekuensi 900 Mhz (berdasarkan standardThe European Telecommunication Standard Institute). Karena kemampuan roaming yang luas, GSM menjadi sebuah teknologi yang diminati di seluruh dunia dan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Setelah GSM, muncul lah CDMA. Dalam CDMA,seluruh pengguna menggunakan frekuensi yang sama dan dalam waktu yang sama juga. Karena itu, CDMA dianggap lebih efisien dibandingkan dengan GSM. CDMA memiliki kode-kode tertentu untuk membedakan antarapengguna yang satu dengan pengguna yang lain. Keunggulan yang dimiliki oleh CDMA adalah suara yang dihasilkan lebih jernih, kapasitasnya lebih besar lagi, dan dapat kemampuan mengakses data yang lebih tinggi.
- Generasi ke Dua-setengah Telekomunikasi Bergerak (2.5G)
Teknologi yang digunakan oleh GSM adalah Wireless Application Protocol atau WAP tidak mendapat ‘sambutan’ yang baik. Karena hal itu, diperkenalkan lah teknologi baru bernama General Packet Data Radio Services (GPRS). Kecepatan akses data yang dapat dicapai menggunakan GPRS adalah 115kbps dengan throughput yang didapat hanya sekitar 20 – 30kbps. Teknologi ini juga memungkinkan para penggunanya untuk dapat mengirim Mobile Multimedia Message atau MMS serta menikmati berita langsung atau live dari handphone secara real time.
Fasilitas yang ditawarkan oleh GPRS adalah untuk akses internet yang
lebih flexible (kapan saja dan dimana saja.) Setelah GPRS, muncul lah
EDGE atau Enhanced Data for Global Evolusion. Kecepatan akses data dari teknologi ini mencapai 3 – 4 kali lipat kecepatan GPRS.
- Generasi ketiga Telekomunikasi Bergerak (3G)
Teknologi 3G didapat dari teknologi GSM/ GPRS/ EDGE dan CDMA (IS-95 atau CDMAOne). Universal Mobile Telecommunication Service
atau UMTS merupakan sebuah teknologi lanjutan dari GSM/ GPRS/ EDGE.
Kecepatan akses data yang ditawarkan UMTS adalah 384kbps pada frekuensi
5KHz. Teknologi 3G sedikit berbeda dengan GSM dan sedikit sama dengan
CDMA. Teknik modulasi 3G adalah WCDMA (wideband CDMA). HSPDA (High Speed Packet Downlink Access)
merupakan kelanjutan dari UMTS yang menggunakan frekuensi radio (5MHz)
dengan kecepatan yang dapat mencapai 2mbps. Salah satu layanan yang
paling terkenal dalam 3G adalah video call. Setelah itu masih ada video conference, video mail, video streaming, PC to Mobile, dan juga internet browsing.
- Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G dan 4G)
Agar kecepatan akses data menjadi tinggi dan full mobile, maka kecepatan ditingkatkan menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing serta Multi Carrier.
4. Layanan komunikasi mobile
- GSM:
merupakan sebuah teknologi gabungan antara TDMA dan FDMA yang memiliki
keunggulan yaitu kapasitas yang besar, layanan yang lebih beragam, serta
sistem security yang lebih baik.
- CDMA: memungkinan seluruh penggunanya menggunakan frekuensi yang sama dan dalam waktu yang sama juga.
- GPRS: memungkinkan para penggunanya untuk dapat mengirim Mobile Multimedia Message atau MMS serta menikmati berita langsung atau live dari handphone secara real time.
- EDGE: memiliki kecepatan 3 – 4 kali lipat dari GPRS.
- HSPDA: memiliki kecepatan mencapai 2mbps (video conference, video mail, video streaming, PC to Mobile, dan juga internet browsing).
- 4G: kecepatannya ditingkatkan menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps.
5. Manfaat komunikasi mobile
3G adalah sebuah layanan mobile yang menyediakan bandwith sampai 2Mbps dalam keadaan tetap maupun diam. Sedangkan dalam keadaan berjalan, bandwith-nya
hanya sampai 384Kbps. Dengan kecepatan seperti itu, para penggunanya
dapat ber-internet hanya dengan menggunakan ponsel, menikmati channel
televisi pilihan, dan juga berkonferensi. Walaupun begitu, belum banyak
pengguna yang memanfaatkan teknologi ini karena beberapa kendala, salah
satunya karena infrastruktur serta tarif yang sangat mahal. Bagi para
operator selular, kehadiran teknologi 3G memerlukan beberapa aspek, di
antaranya:
Ketersediaan layanan, efisiensi biaya, serta daya tarik layanan. Seluruh aspek tersebut terkait erat dengan potensi pendapatan. Contoh real-nya adalah:
Ketersediaan layanan, efisiensi biaya, serta daya tarik layanan. Seluruh aspek tersebut terkait erat dengan potensi pendapatan. Contoh real-nya adalah:
- Seorang ibu dapat melihat situasi ruang kelas anaknya yang telah dipasang kamera video;
- Seorang pegawai yang sedang terjebak macet dalam perjalanan menuju kantor tetap dapat menonton acara televisi favoritnya;
- Seorang
ibu yang sedang bekerja di luar rumah tetap dapat memantau anaknya yang
ia tinggalkan di rumah bersama dengan pengasuhnya, dan lain-lain.
Melihat manfaat positif yang dapat dihasilkan dariteknologi 3G, seharusnya teknologi tersebut dapat berkembang lebih pesat. Akan tetapi pada kenyataanya, masyarakat Indonesia belum siap untuk menggunakan teknologi tersebut.
6. Pemanfaatan mobile untuk akses internet
Indonesia
termasuk ke dalam kategori negara yang cukup banyak pengguna jejaring
sosialnya. Dewasa ini, tua maupun muda banyak yang mengakses jejaring
sosial atau apapun yang mereka inginkan menggunakan handphone-nya, terutama BlackBerry. Dengan
berbagai macam paket internet yang ditawarkan oleh para operator,
masyarakat dapat dengan leluasa memilih paket yang sesuai dengan apa
yang ia butuhkan dan yang ia inginkan. Ada seseorang bernama Nielsen
yang telah melakukan riset tentang para pengguna internet di Indonesia,
dan hasilnya adalah:
- 48% dari seluruh penduduk Indonesia menggunakan ponsel untuk mengakses internet;
- 53% telah terbukti menggunakan ponsel untuk mengakses internet, dan
- 30% menggunakan tablet.
7. Perubahan perlikau konsumen dalam penggunaan komunikasi mobile
Para pemakai alat komunikasi mobile lebih up to date
dan lebih ingin tahu tentang apa yang sedang hangat dibicarakan di
dalam maupun di luar negri. Mereka cenderung hidup lebih dinamis dan
selalu ingin kemudahan. Jika dilihat dari sisi negatif, maka mereka jadi
terlihat seperti terlalu tergantung pada teknologi mobile.
Tes speed Test dari server penyedia tool untuk bandwidt testing, misal speedtest.net.
Pengukuran melalui speedtest.net bisa memilih tujuan server untuk
melakukan tes kecepatan bandwidth Hasilnya berupa nilai kecepatan upload
dan download, seperti gambar yang saya coba test ke server di USA.
Mengukur kecepatan akses internet dengan cara ini juga cukup bagus.sumber : http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/ktm/1249-mobile-communication
http://tukangsapu.web.id/tipstrik/mengukur-kecepatan-bandwidth-internet.html