Sabtu, 26 Desember 2009

Inilah Beberapa Gedung Terunik Di Dunia

Berikut adalah keterangan dan foto-foto gedung yang paling unik di dunia, keunikan gedung ini mulai dari gambaran seperti bentuk keranjang, berbentuk buku, bahkan menyerupai robot.

Gedung Keranjang (Amerika Serikat)

Idenya berasal dari Dave Longaberger, yang merupakan pendiri The Longaberger Company, yang akhirnya diwujudkan dalam bentuk keranjang raksasa dan digunakan sebagai kantor dari perusahaan tersebut. Menurut Dave ini merupakan ide terbaiknya dan percaya dengan hadirnya bangunan ini kinerja perusahaan akan semakin baik. ‘Keranjang’ ini mulai digunakan pada 17 Desember 1997 sebagai Home Office dari The Longaberger Company.




Rumah Berdansa (Republik Ceko)
Di atap gedung terdapat restoran perancis. Beberapa waktu gedung ini digunakan untuk tempat perkantoran, bukan sebagai pusat kebudayaan seperti yang telah direncanakan sebelumnya, karena letaknya yang strategis untuk dunia bisnis.

The Dancing House (Rumah Berdansa) merupakan sebutan untuk bangunan kantor yang terletak di kota Prague, Republik Ceko. Didesain oleh arsitek kelahiran Kroasia, Vlado Milunic bekerja sama dengan arsitek dari Kanada Frank Gehry. Pembagunan gedung dimulai pada tahun 1994 dan baru selesai pada tahun 1996.

Desain gedung yang futuristik ini diharapkan bisa menjadi salah satu pusat kebudayaan di negara itu. Aslinya bernama ‘Fred and Ginger’ , dan berada di antara gedung Neo-Baroque, Neo-Gothic dan Art Nouveau yang sangat terkenal di Prague.





Gedung Piano (Cina)
Gedung berbentuk piano ini dibangun di propinsi An Hui, China. Terlihat di situ ada pula bagian berbentuk biola yang merupakan eskalator gedung. Gedung ini dibangun sebagai upaya untuk mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut.




Perpustakaan Kota Kansas (Amerika Serikat)
Perpustakaan Kansas ini merupakan gedung dengan atap yang paling keren di kota itu. Sebe;umnya para penduduk diminta untuk memilih buku² yang paling berpengaruh dan memiliki citra kota Kansas. Dan akhirnya buku-buku itu diwujudkan dalam bentuk atap gedung perpustakaan ini.




Gedung Robot (Thailand)
Gedung Robot ini, terletak di pusat bisnis kota Sathorn di Bangkok, Thailand, yang digunakan oleh United Overseas Bank Bangkok. Dirancang untuk Bank of Asia oleh Sumet Jumsai untuk menggambarkan sistem komputerisasi bank tersebut.




Gedung Biru (Belanda)
Terletak di kota Delfshaven, Rotterdam, gedung ini pertama kali didesain oleh Schildersbedrijf N&F Hijnen. Gedung ini dibuat juga dengan persetujuan bahwa cat gedung ini akan tetap dipilih warna biru agar terlihat unik. Dari kejauhan gedung ini adalah yang paling mencolok di antara bangunan lainnya.





Gedung Astra (Jerman)
Gedung unik merupakan tempat pembuatan bir yang terletak di Hamburg, Jerman. Uniknya gedung ini bisa dinaikkan atau diturunkan melalui inti bangunannya. Namun sekarang kabarnya gedung ini telah dimusnahkan seiring dibelinya merk bir (Astra) oleh perusahaan yang lebih besar.



Gedung Berliuk (Polandia)
Gedung yang berliuk-liuk ini didesain oleh Szotynscy Zaleski, terinspirasi oleh kisah dunia peri buatanJan Marcin Szancer dan lukisan seniman Swedia ,Per Dahlberg. Gedung yang berada di Polandia ini memiliki luas 4000 meter persegi di pusat perbelanjaan Sopot, Polandia.


Jalan Raya di Tengah Gedung


Kali ini inovasi dari bidang arsitek telah tertuang dan diwujudkan menjadi kenyataan. Sebuah konsep dan ide yang sangat luar biasa. Pembangunan jalan raya di tengah-tengah gedung perkantoran, di Osaka, Jepang.

Salah satu gedung perkantoran yang ada di bangun sebuah jalan raya. Pembangunan jalan raya bebas hambatan ini (highway) ini tepat ditengah gedung.


Dengan kata lain, jalan bebas hambatan tersebut berhasil membelah gedung ini. Jalur bebas hambatan tersebut tepat berada di lantai 5 sampai 7 di dalam gedung.

Seorang Anak Perempuan India Memiliki Air Mata Darah

Satu lagi keanehan terjadi didalam dunia kedokteran. Rashida Khatoon, seorang anak perempuan dari India timur laut mengeluarkan air mata darah, bukan air. Dia dan kondisi medisnya yang tidak biasa telah berubah menjadi sebuah tempat suci bagi para penyembah lokal yang datang untuk menyaksikan tetesan air mata darah keluar dari matanya beberapa kali dalam sehari.

Para dokter dari wilayah Patna tidak memiliki penjelasan ilmiah yang memuaskan mengenai sebab anomali ini. Namun seorang brahmana Hindu lokal telah mendeklarasikan bahwa Rashida adalah sebuah mukjizat. Para penyembah menunduk dihadapan Rashida, memberikan persembahan-persembahan suci kepadanya.

“Aku tidak merasakan sakit ketika air mata itu keluar, namun aku begitu terkejut ketika melihat darah yang keluar dari mataku,” kata Rashida.

Apa yang menyebabkan keanehan ini ? beberapa berspekulasi kemungkinan adanya tumor otak atau rusaknya kelenjar air mata. Namun tidak ada bukti medis yang mendukungnya. Beberapa lagi menyimpulkan bahwa yang dialami Rashida adalah sebuah penyakit yang disebut Haemolacria yang terjadi ketika seseorang mengeluarkan air mata yang kadang bercampur dengan darah.

Kuda Tertinggi di Dunia

Kuda yang diberinama Duke asal Inggris ini bisa jadi sekarang adalah kuda tertinggi sedunia dengan tinggi tubuh mencapai 19 hands (satuan tinggi kuda) atau 6 kaki 8 inci.

Melansir pemberitaan Telegraf, Rabu (27/5) disebutkan, sang pemilik hewan besar ini hanya memberi diet teh herbal dan sejumlah apel untuk santapan Duke. Sara Ross, pemilik kuda yang beratnya dua ton ini terkejut dengan pertumbuhan tinggi hewan piaraanya itu. “Sebelumnya, Duke pernah jatuh sakit selama enam pekan. Tapi, dia mulai sembuh dengan menjalani diet teh herbal dan apel. Namun, kami melihat terjadi peningkatan dalam pertumbuhan badannya,” jelas Ross.

Duke yang berusia enam tahun ini mulai mengimbangi kuda-kuda tertinggi sedunia lainnya seperti Radar, seekor kuda Belgia Kanada yang ada di Texas yang tingginya mencapai 6 kaki 7 ½ inci dan seekor kuda tinggi lainnya dari Australia yang diberinama Noddy yang tingginya mencapai 6 kaki 8 inci. Ketiga hewan ini rencananya akan berlomba untuk mendapat predikat sebagai Kuda Tertinggi Sedunia.

Duke yang takut dengan tikus ini harus meminum air lebih dari 20 galon, 5 galon teh herbal dan 20 pon rumput, jerami dan gandum setiap harinya. Ross yang mengelola Peternakan Horse Refuge dekat Tenterden, Kent di Inggris ini merasa bangga memiliki Duke yang pertumbuhannya terus bertambah.

Untuk diketahui, rekor kuda tertinggi sedunia versi Guinness World Record kini dipegang oleh Radar dengan tinggi 6 kaki 7½ inci meski digeser oleh Noddy, namun belum resmi dan mungkin juga gelar tersebut akan dimiliki Duke. Kita tunggu saja keputusan pihak Guinnes World Record nanti.

Lensa Penymbuh

SYDNEY, beberapa ilmuwan telah mengembangkan lensa kontak yang dilapis dengan sel punca untuk memulihkan penglihatan pada pasien yang menderita kebutaan. Kontak lensa tersebut diyakini dapat mencelikkan kembali mata pasien yang mengalami kebutaan.

Operasi penanaman lensa kontak ini membawa penyembuhan signifikan bagi gangguan penglihatan dalam hitungan waktu beberapa pekan. Prosedur penyembuhan itu menggunakan sel pasien bersangkutan yang menderita kebutaan untuk menyembuhkan kerusakan pada kornea – lapisan paling luar mata yang transparan.

Operasi itu dilaksanakan dengan pembiusan lokal dan pasien dapat segera berobat jalan seusai menjalani operasi selama 2 jam. Dengan demikian, pasien dapat menghemat pengeluaran karena tidak harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Sejauh ini telah 3 pasien yang menjalani perawatan tersebut akibat penurunan fungsi penglihatan yang diakibatkan oleh gangguan kornea. Penyakit ini dikenal sebagai penyebab ke-4 terbesar dari kebutaan yang berdampak terhadap sekitar 10 juta penduduk di seluruh dunia. Gangguan pada kornea itu dapat diakibatkan oleh masalah genetika, infeksi atau kemoterapi, serta perawatan kesehatan yang biasa mencakup transplantasi dan obat-obatan seperti steroid.

Tim dari Universitas New South Wales di Sydney telah memanfaatkan daya sel punca atau ‘master cells’ dengan kemampuan berubah wujud ke tipe sel lain. Tim ini mengeluarkan sejumlah sampel kecil dari sel punca mata dua pria dan satu wanita yang mengidap gangguan kornea dan mengembangkan sel itu pada sebuah lensa kontak.

Menurut jurnal Transplantation, sel punca yang telah dilapisi dengan lensa kontak kemudian ditanam pada mata pasien selama sekitar 3 pekan. Selama masa itu, sel punca melepaskan diri dari lensa dan mulai bekerja menyembuhkan kornea yang rusak.

Penggunaan sel pada pasien mempunyai arti bahwa tidak diperlukan lagi donor. “Tidak seperti pada teknik penyembuhan lain, teknik ini tidak memerlukan produk bantuan dari hewan atau orang lain, selain serum yang terdapat pada pasien. Tidak diperlukan operasi besar atau perlengkapan operasi canggih untuk menanam lensa kontak,” kata ahli riset Dr Nick Di Girolamo.

Periset berharap teknik penyembuhan ini dapat diadaptasi untuk organ mata lain seperti retina atau bahkan organ tubuh lainnya. Kerusakan pada pembuluh darah retina berada di balik serangkaian kondisi yang berdampak terhadap kehilangan fungsi penglihatan termasuk pada banyak kasus age-related macular degeneration (ARMD), penyebab utama dari kebutaan pada usia lanjut.

“Selama pasien diberi tahu bahwa prosedur perawatan ini masih eksperimental dan kemungkinan resikonya belum diketahui maka mereka boleh mendapatkan perawatan itu. Penggunaan sel punca pada pasien dalam hal ini tidak mengundang kontroversi seperti pada transplantasi kulit,” ujar Professor Loane Skene dari University of Melbourne.

“Studi berskala kecil atas hasil riset tersebut mengungkap prospek menjanjikan dari penggunaan lensa kontak itu. Kami masih menantikan perkembangan lebih lanjut dari hasil riset inovatif ini,” ujar Sonal Rughani dari RNIB di Inggris.

Hasil riset itu merupakan salah satu studi yang dilaksanakan di seluruh dunia dengan tujuan menggunakan sel punca bagi penyembuhan mata dari kebutaan.


Gangguan pada SATELIT

GANGGUAN pada SATELIT

Semburan Partikel yang Merusak Satelit

Satelit yang mengorbit di antariksa sering diilustrasikan seperti sebuah kapal laut yang berlayar di lautan. Sewaktu-waktu kapal laut akan mengalami badai dari cuaca buruk yang menyebabkan kapal laut terganggu dan bahkan bisa tenggelam. Begitu juga satelit yang ditempatkan di ruang antara matahari dan bumi tidak lepas dari gangguan. Nizam Ahmad

Hal ini lebih disebabkan ruang antar matahari dan bumi tidaklah kosong seperti yang kita duga, melainkan dipenuhi dengan partikel-partikel yang tersebar acak, mulai dari tingkat energi rendah (orde eV) hingga tingkat energi tinggi (orde MeV). Partikel-partikel ini menyembur bagaikan hujan pada satelit, menimbulkan reaksi dan bersifat merusak. Tingkat kerusakan bergantung pada seberapa besar energi yang dimiliki partikel tersebut.

Lalu darimana datangnya partikel-partikel tersebut?

Penelitian yang dilakukan ilmuwan dengan memanfaatkan data satelit seperti GOES, TIROS, dan NOAA milik Amerika memperlihatkan bahwa matahari merupakan penyumbang terbesar penyebaran partikel ini. Matahari melalui serangkaian aktivitasnya menyebarkan partikel ini seperti ketika terjadinya semburan matahari (solar flare) dan lontaran massa korona (coronal mass ejection/CME).

Selain itu, partikel ini juga berasal dari sinar kosmik galaksi (galactic cosmic rays/GCR) dari luar tata surya yang masuk ke ruang matahari dan bumi. Partikel-partikel ini bergerak di sepanjang garis-garis medan magnet bumi (lapisan magnetosfer).

Populasi partikel terbanyak berada di daerah yang disebut sabuk radiasi Van Allen. Daerah ini terbagi menjadi dua sabuk radiasi, yaitu sabuk radiasi dalam (inner belt) yang membentang pada ketinggian 400-12.000 kilometer dan sabuk radiasi luar (outer belt) yang membentang pada ketinggian 12.000-60.000 km dari atas permukaan bumi.

Dua daerah sabuk radiasi ini merupakan ”kuburan” bagi satelit-satelit yang ditempatkan di orbit rendah (100-3.000 km) dan di orbit tinggi (~36.000 km) karena kerap menyebabkan kerusakan (failure) bagi satelit.

Bagaimana caranya partikel ini berinteraksi terhadap satelit? Pada tingkat energi rendah (~5 eV), atom oksigen dapat menyebabkan proses korosi secara perlahan pada material tertentu di permukaan satelit. Pada tingkat energi 50 keV, partikel elektron dapat menyebabkan pemuatan (kenaikan tegangan) pada permukaan satelit sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan kecil pada sensor dan beberapa komponen elektronik satelit. Hal ini akan mengurangi kinerja beberapa sensor dan komponen pada satelit.

Pada tingkat energi 3 MeV, partikel elektron dapat menyebabkan kegagalan sistem komando pada satelit dan merusak komponen elektronik hingga tidak dapat berfungsi. Beberapa kerusakan ini ada yang dapat diperbaiki (recovery) dan ada yang tidak. Pada tingkat energi 10 MeV, partikel proton dapat merusak memory satelit, mengurangi kemampuan pada sel surya (solar cell), dan merusak komponen elektronik satelit lainnya secara permanen sehingga satelit tidak dapat beroperasi.

”Anomali satelit”

Seberapa banyak satelit yang terkena pengaruh dampak semburan partikel ini? Kerusakan pada satelit yang sering disebut ”anomali satelit” akibat semburan partikel bermuatan tinggi ini bergantung pada beberapa hal, di antaranya posisi satelit di antariksa dan tingkat aktivitas matahari.

Pada umumnya satelit yang melewati daerah sabuk radiasi Van Allen kerap mengalami gangguan, baik satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) maupun satelit orbit tinggi (geosynchronous orbit/GEO).

Kejadian pertama kali anomali satelit ini dialami oleh satelit DSCS (Defense Satellite Communication System) pada tahun 1971 milik Amerika yang berada pada ketinggian sekitar 36.000 km. Satelit ini mengalami gangguan pada bagian ”solar power array” akibat emisi gelombang radio dari matahari.

Pada tahun 1984, NORAD (North American Aerospace Defense Command) mencatat sekitar 200 wahana antariksa sempat mengalami pergeseran orbit akibat hambatan atmosfer yang tinggi pada saat itu.

Pada tahun 1997, satelit Telstar 401 yang berada pada ketinggian sekitar 35.000 km mengalami kegagalan pada sistem tenaga (power system) akibat partikel energi tinggi.

Pada tahun 1998, satelit Galaxy 4 miliki Amerika Serikat pada ketinggian sekitar 36.000 km mengalami kerusakan pada sistem kontrol sikap satelit (attitude control system) yang memengaruhi sistem komunikasi satelit tersebut terhadap bumi. Kejadian ini menyebabkan terganggunya layanan komunikasi pada 45 juta pelanggannya.

Pada 2003, satelit Midori 2 pada ketinggian sekitar 800 km milik Jepang mengalami kerusakan pada sistem tenaga yang menyebabkan satelit ini kehilangan kontak dengan stasiun bumi. Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (JAXA) menyatakan kemungkinan kerusakan berkaitan dengan semburan partikel dari matahari.

Banyak terjadi

Kasus anomali satelit ini banyak terjadi. Namun, kasus ini jarang dilaporkan karena beberapa alasan tertentu. Kejadian anomali satelit kerap terjadi saat aktivitas matahari meningkat.

Pada siklus matahari ke-23 yang mencapai puncak tahun 2000-2001 ditemukan banyak kasus anomali satelit dengan berbagai tingkat kerusakan. Pada siklus sebelumnya (siklus 22) yang mencapai puncak tahun 1989-1990 juga banyak ditemukan kasus anomali satelit.

Lalu bagaimana dengan siklus 24 yang diperkirakan mencapai maksimum tahun 2011-2012?

Menurut penelitian para pakar anomali satelit, pola kejadian anomali satelit ini diperkirakan akan berulang seperti pada siklus 22 dan siklus 23. Gejalanya telah tampak dari sejak tahun 2005 di mana dilaporkan terdapat kasus anomali satelit sebanyak 23 kasus, tahun 2006 sebanyak 21 kasus, tahun 2007 sebanyak 28 kasus, tahun 2008 sebanyak 24 kasus, dan awal tahun 2009 sebanyak 6 kasus.

Memang tidak semua kasus anomali satelit ini disebabkan oleh semburan partikel energi tinggi. Namun, hal ini dapat diidentifikasi melalui waktu lokal kejadian anomali satelit, posisi satelit dan fenomena antariksa yang terjadi dalam selang waktu kejadian anomali tersebut.

Hal ini yang tengah dibangun oleh bidang Matahari dan Antariksa Lapan Bandung dengan mencoba mengembangkan sebuah sistem informasi untuk mengidentifikasi dan menganalisis kejadian anomali satelit serta distribusi partikel bermuatan tinggi sebagai upaya peringatan dini kemungkinan gangguan operasional satelit mendatang, terutama menjelang aktivitas matahari maksimum yang diperkirakan terjadi pada tahun 2012.

Penelitian dan pengembangan sistem ini sangat diperlukan mengingat pesatnya perkembangan teknologi satelit Indonesia ke depannya, baik satelit yang ada di orbit rendah maupun di orbit tinggi.